Di Susun Oleh :
Novianti
La
Robi
Heldawati
Donatcyus
Novita
Sari
Maranata
S
Pengaruh Budaya dalam
Perilaku Konsumen Jawa Tengah dalam Memilih Produk
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan
perilaku seseorang yang paling mendasar. Dengan kata lain faktor budaya
merupakan faktor paling utama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku
pembelian. Menurut suatau analisis, lahirnya masyarakat konsumsi pertama kali
muncul di Inggris pada abad ke XVII ketika ada bebarapa kejadian penting yang
berlangsung. pengaruh budaya dapat mempengaruhi berbagai makna budaya dalam
masyarakat dalam suatu proses yang berkesinambungan dan timbal balik yang
hampir mirip dengan analisis roda konsumen. Budaya konsumsi yang muncul juga
dipengaruhi oleh strategi pemasaran, konsumsi massal meningkat sejalan dengan
semakin banyaknya orang yang memiliki pendapatan. Gambaran singakat kejadian
yang kompleks di awal terbentuknya masyarakat konsumsi modern menunjukan
pentingnya budaya dalam uapaya memahami perilaku konsumen.
Konsumen adalah makhluk social, yaitu makhluk
yang hidup bersama dengan orang lain, berinteraksi dengan sesamanya.
Orang-orang sekeliling inilah yang disebut sebagai lingkungan social konsumen.
Konsumen saling berinteraksi satu sama yang lain, saling mempengaruhi dalam
membentuk perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianggap
penting. Salah satunya unsur lingkungan social adalah budaya.Periaku
Konsumen Jawa Tengah dalam memih produk.
B.
Rumusan Masalah
1.
Arti Budaya
2.
Perilaku Konsumen
3.
Pengaruh Budaya dalam Perilaku Konsumen Jawa Tengah dalam
Memilih Produk
C.
Tujuan
1. Mengetahui Arti Budaya
2. Mengetahui Perilaku
Konsumen
3. Mengetahui Pengaruh
Budaya dalam Perilaku Konsumen Jawa Tengah dalam Memilih Produk
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Salah satu unsur lingkungan sosial adalah
budaya (culture). Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol, yang
mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan
masyarakat. Budaya bukan hanya bersifat abstrak tetapi bisa berbentuk objek
material seperti rumah, kendaraan, peralatan elektronik, pakaian,
undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi, dan bahasa. Menurut
Peter dan Olson (1999) ,arti/makna budaya adalah jika sebagian besar dari orang
yang berada di dalam sebuah kelompok sosial memiliki pemahaman mendasar yang
sama terhadap makna tersebut.
Engel,Blackwell dan Miniard (1995) menyebutkan 10 sikap dan
perilaku yang sangat dipengaruhi oleh budaya , yaitu :
1.
Kesadaran diri dan ruang (sense of self and space).
2.
Komunikasi dan bahasa.
3.
Pakaian dan penampilan.
4.
Makanan dan kebiasaan makan.
5.
Waktu dan kesadaran akan waktu.
6.
Hubungan keluarga, organisasi, dan lembaga pemerintah.
7.
Nilai dan norma.
8.
Kepercayaan dan sikap.
B.
Perilaku Konsumen
Pengertian
perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen
untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan., selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)
adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang
semuanya ini melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan
jasa-jasa.
Faktor
budaya memberikan pengaruh paling luas
dan dalam pada perilaku konsumen.. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari
keinginan dan perilaku seseorang.
C. Pengaruh Budaya dalam
Perilaku Konsumen Jawa Tengah dalam Memilih Produk
Jawa
tengah adalah propinsi dimana budaya
jawa banyak berkembag disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan
berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa
tengah.
Mahakarya
yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak
batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain
batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang
sudah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang
tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga
dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni
peran khas dari jawa.
Di jawa tengah juga masih ada kerajaan
yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan
kasunanan solo. Budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang
orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa budaya Suku Jawa Tengah:
1.
Batik
Batik adalah satu jenis produk sandang yang
berkembang pesat di Jawa tengah dan bahkan sudah terkenal secara internasional.
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal batik baik dalam coraknya
yang tradisional maupun yang modern. Batik sering digunakan suku jawa untuk
kain jarik, kemeja, sprey, taplak meja, dan busana wanita.
Alasan suku jawa memilih kain batik
a.
Satu Motif untuk Satu Lembar
Batik tulis dibuat dengan cara
menuliskan motifnya secara manual menggunakan tangan. Pena untuk menggores
berupa canting berisi malam. Oleh karena itu, motif-motif ini tidak pernah sama
persis. Jangankan pada kain lain, pada lembaran yang sama pun tidak terdapat
motif yang seragam. Ketidakseragaman ini justru membuat batik tulis memiliki
ciri khas tersendiri dan dinilai sangat “manusiawi”.
b.
Tidak Mungkin Terbalik
Batik tulis diberi motif pada kedua
sisinya. Jadi, tidak ada istilah terbalik saat mengenakan kain ini. Kedua
sisinya memiliki motif dengan ketebalan tinta yang sama. Dari sini tercermin
pula bahwa batik jenis ini dibuat untuk dikenakan dalam waktu yang panjang.
c.
Wanginya Khas
Warna yang digunakan pada batik tulis
diambil dari bahan-bahan alami. Contohnya, akar-akaran untuk warna kecokelatan,
kulit manggis untuk warna kemerahan, dan daun indigo untuk wara biru. Warna
alami ini memberikan aroma khas yang saat dipakai sekaligus sebagai
aromaterapi. Wewangian alami ini juga membantu kain menjadi lebih awet. Selain
itu, penggunaan pewarna alami juga membuat kain batik tulis semakin lama
warnanya justru semakin nyata.
d.
Bernilai Seni Tinggi
Bayangkanlah cara membuat batik print
yang dicetak sekaligus dalam jumlah banyak. Lalu, bandingkan dengan cara
membuat batik tulis yang diukir sesenti demi sesenti hingga menjadi selembar
kain yang indah. Proses pembuatan yang rumit dan lama, justru membuat batik
tulis memiliki nilai seni yang tinggi.
e.
Harganya Mahal
Ada harga ada rupa. Kata-kata ini
menggambarkan bahwa, meskipun kain batik tulis harganya mahal, yang kita
dapatkan bukan hanya selembar kain tersebut. Saat membeli selembar kain batik
tulis, kita juga mendapatkan kualitas, seni, dan keunikan yang dimiliki. Jadi,
harga mahal sebanding dengan segala kelebihan batik tulis ini.
2. Getuk
Getuk adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama
ketela pohon atau singkong. Getuk merupakan
makanan yang mudah ditemukan di Jawa Tengah. Pembuatan getuk dimulai dari
singkong di kupas kemudian kukus atau perebusan, setelah matang kemudian
ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan
pewarna makanan alami. Untuk penghidangan biasanya ditaburi dengan parutan buah
kelapa.
Alasan suku jawa menyukai gethuk
Karena pada dasarnya orang jawa menyukai
makanan yang manis, selain manis gethuk juga mudah dalam pembuatan nya dan
harganya juga relatif murah
3.Keris
Keris
adalah senjata tikam golongan belati
(berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya
yang dikenal di kawasan Nusantara.
Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak
simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok,
dan banyak di antaranya memiliki pamor
(damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai
bilah..Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan,
sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris
lebih merupakan benda aksesori
(ageman) dalam berbusana,
memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari
segi estetikanya.
4.Minum
Jamu
Jamu
diartikan sebagai racikan tumbuhan yang digunakan dalam penyembuhan
tradisional, pemeliharaan kesehatan dan kecantikan tradisional, serta racikan
tumbuhan untuk makanan dan minuman tradisional.
Terlepas dari rasanya yang terkadang kurang familiar di lidah, jamu sebenarnya
merupakan salah satu cara pengobatan alternatife yang paling digemari oleh
penduduk Indonesia. Selain karena dipercaya memiliki efek samping minimal,
harganya pun juga murah dan terjangkau, sehingga jamu menjadi pilihan dan
merakyat di Indonesia. Bahkan saat ini resep jamu juga ada yang dibukukan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya jawa yang berada di daerah Jawa
Tengah merupakan budaya yang memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat
istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain.
Dilihat dari pandangan masyarakatnya
terhadap perilaku konsumen masyarakat Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol, yang
mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan
masyarakat. Budaya bukan hanya bersifat abstrak tetapi bisa berbentuk objek
material seperti rumah, kendaraan, peralatan elektronik, pakaian,
undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi, dan bahasa.
Dan pengaruh budaya jawa sangatlah umm diminati bagi kalangan konsumen baik itu dari
batik,makanan khas, keris, maupun hingga
ramuan jamu yang mampu mebuat kalangan konsumen terpikat untuk membelinya
B. Saran
Budaya
daerah Jawa merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional,karna daerahn
jawa mrupakan daerah padatnya penduduk, maka segala sesuatu yang terjadi pada
budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar
itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan
melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya
nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.
Mengenai
produk jawa yang saat ini sudah terkenal ke seluruh penjuru Indonesia maka
konsumen atau pelanggan yang dituju tidak hanya dikawasanh Jawa saja tetapi
produknhya dikenal dan dirasakan ke seluruh
Indonesia hingga internasional
Sayang sekali nggak ada daftar pustakanya...
BalasHapus